APKAN Menilai Sukriansyah S. Latief Penuhi Kriteria Jadi Walikota Makassar

By Abdi Satria


nusakini.com-Makassar-Aliansi Pemantau Kinerja Aparatur Negara (APKAN) turut menyikapi munculnya sejumlah nama di media sosial terkait Pemilihan Walikota Makassar (Pilwalkot) 2020 mendatang.

Menurut Irianto Amama, Ketua APKAN, seorang figur pemimpin haruslah memenuhi 4 kriteria yakni mempunyai basis suara yang besar, figur ketokohan yang tidak diragukan lagi, memiliki sumberdaya manusia (SDM) yang mumpuni serta finansial yang kuat.

Irianto menyoroti satu nama yang belakangan ramai  diperbincangkan publik di media sosial yakni Sukriansyah S. Latief.

“Semua kriteria ada pada sosok Pak Uki (sapaan akrab Sukriansyah). Bicara soal basis suara, Pak Uki ini memiliki jaringan yang sangat luas dan beragam. Ini tak lepas dari basis profesinya dulu sebagai seorang Pimpinan Redaksi koran besar. Ini pula yang menjadikannya sebagai seorang tokoh publik dengan kemampuan membagun komunikasi di berbagai lintas dan kalangan," ujar Irianto, Kamis (9/5)

Irianto merujuk rekam jejak Sukriansyah. Dari berbagai jabatan strategis yang disandangnya, baik sebagai Pimpred Fajar, sebagai Direktur Fajar dan saat ini menjabat Komisaris Fajar, Staf Khusus Menteri Pertanian RI dan Komisaris BUMN Pupuk Indonesia menunjukkan sosok kepemimpinan yang sangat kuat. 

“Tidak gampang menduduki jabatan-jabatan strategis seperti itu kecuali orang tersebut punya nilai lebih dan mampu membangun koordinasi yang besar”, imbuhnya.

Dengan demikian, kata Irianto, sosok seperti inilah yang saat ini dibutuhkan kota Makasar. Figur yang mampu membangun komunikasi serta punya daya koordinasi besar di berbagai ragam kalangan dan kepentingan sekaligus bisa membangun sinergi untuk tujuan bersama.

“Inilah yang sangat diperlukan Makassar ke depan, mengingat pelayanan publik yang terus mengalami perubahan dan membutukan sentuhan mendasar dari sosok yang sangat paham fungsi pelayanan publik”, tegasnya.

Dukungan untuk Uki juga mengalir dari komunitas Kopi Zone yang disampaikan langsung oleh Ketuanya, Agus Anwar Moka. Menurutnya, figur Uki merupakan jaminan mutu untuk sebuah perubahan mendasar di kota Makassar. 

“Ada dua hal yang dimiliki Pak Uki sekaligus yang tidak ada kandidat lain, yakni memiliki jaringan yang sangat luas serta kepemimpinan yang transformatif. Kepemimpinan transformatif artinya kita dipimpin oleh sosok yang low profile serta melakukan sesuatu pekerjaan tapi tidak merasa tertekan dan merasa diperintah”, ujar Agus.

Kota Makassar, kata Agus, sangat membutuhkan kehadiran sosok pemimpin seperti ini. Pemimpin yang tetap tenang di tengah arus perubahan besar dan benturan kepentingan yang kuat. 

“Figur Pak Uki sangat menonjol di sana. Satu contoh kecil adalah bagaimana dia melakukan transformasi besar di media Fajar dulu dan membawa Fajar menjadi media yang besar di Indonesia Timur”, katanya.

Agus menambahkan, yang juga mencolok dari gaya kepemimpinan yang dimiliki Uki adalah meletakkan dirinya sebagai seorang mitra bukan sebagai sosok yang harus dilayani. 

“Bawahannya dianggap sebagai mitra sehingga kita merasa nyaman di dalamnya serta tidak merasa sebagai bawahan yang bekerja di bawah ancaman dan tekanan”, pungkasnya.(r/rajendra)